Sebuah bank komunitas yahudi mengejutkan masyarakat Amerika Serikat. Devon Bank, begitu nama bank tersebut, secara gamblang menyediakan produk perbankan bernasis syariah. Sesuatu yang tak lazim di negara tersebut.
Menurut David Loudly, Kepala Pembiayaan Berbasis Agama Devon Bank, bukanlah hal yang mudah untuk memutuskan langkah ini. Bahkan, ketika sejumlah imigran Arab datang untuk meminta bantuan keuangan untuk usaha tanpa riba, bank ini sempat menolak mentah-mentah.
”Kami katakan tidak,” katanya seperti dikutip dalam Business Week pada akhir Januari lalu.
Namun, menurutnya, dunia global terus berubah. Meski permintaan para imigran tersebut telah diakomodir sejumlah bang Islam seperti Bank Syariah Kuwait (UBK), permintaan terus muncul terus menerus. Hal tersebut membuat bank yang sudah berdiri 65 tahun ini akhirnya luluh. Tepat di tahun 2003, bank ini meluncurkan produk pembiayaan dengan asas syariah.
”Kami menganggap ini menjadi kebutuhan masyarakat. Mereka minta tolong dan kami wajib membantu,” ujarnya. ”Ini misi untuk melayani masyarakat,”.
Ia mengaku, banyak tantangan yang Devon Bank hadapi ketika unit syariah bank ini berdiri. Dari internal, di masa awal, setiap harinya Devon Bank harus mengucurkan dana 1 juta dollar untuk likuiditas tiap harinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar